Seperti dalam pemberitaan yang
ada di stasiun televisi kemaren siang, (15/03).
aparat polisi dan TNI selalu memantau keadaan masalah BBM, pasalnya hal
tersebut bertujuan untuk pengawasan terhadap aksi-aksi penimbunan BBM bersubsidi disetiap daerah.
Sebagian
pihak yang terkait di daerah-daerah tertentu, aksi penimbunan BBM bersubsidi dilakukan dengan cara mengisi kendaraan dengan
BBM bersubsidi berulang kali dalam waktu yang singkat.
Akibatnya
dilapangan (SPBU), sering terjadi peningkatan permintaan BBM bersubsidi yang
berada disejumlah tempat di tanah air, seperti halnya modus penimbunan yang
terjadi berulang kali di Batam dan
Kalimantan bara, karena dikhawatirkan hal tersebut akan berlangsung terus
menerus menjelang harga BBM naik, sehingga menimbulkan kesenjangan ekonomi,
bahkan pengusaha angkotpun terancam bangkrut.
“tidak
boleh ada kelangkaan BBM bersubsidi di Indonesia ini, karena apabila ada
penyalagunaan , kami akan mengambil tindakan tegas, tidak main-main”. Ujar menteri
koordinator perekonomian Hatta Rajasa kemaren siang.
Sementara
itu. Rabu malam , Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bertemu dengan partai
koalisi di kediamanya bogor, mereka sepakat untuk mengedepankan rakyat, tapi
dalam kenyataan masyarakat kecil miris, Bak tukang angkot yang penghasilanya
pas-pasan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar