PEMIRA WARNAI KAMPUS HIJAU UIN MALIKI

             Mempunyai kontribusi bagi Universitas kita bukan berarti mengajar dan diajar, tapi bagaimana kita ikut mendukung demokrasi Kampus kita lewat PEMIRA ini.

 Senin pagi (26/03),  Nampak di sudut UIN MALIKI MALNG, tenda biru dengan ratusan kerumunan mahasiswa, pasalnya hari ini sedang berlangsung Pemilu Raya UIN MAIKI, yang menarik banyak mahasiswa untuk menuju TPS tersebut, demi mendukung calon legislatif dan ketua HMJ mereka.

“Memang dari segi cara pencoblosan ini tak jauh beda sama tahun-tahun sebelumnya, mengisi daftar hadir dengan menunjukkan KTM sebagai syarat mendapatkan Hak pemiih, tapi cuman agak tenang aja, karena dari calon tersebut cuman dari satu kubu, dan perbedaan yang signifikan dari PEMIRA sebelumnya yaitu adanya tambahan DEMA F dan SEMA U” Ujar idon sebagai panitia PEMIRA UIN Malang.

 “Paling tidak kita sebagai mahasiswa harus ikut andil dan bertanggung jawab untuk menyetarakan misi kampus kita lewat Demokrasi dikampus kita ini, walaupun hanya nyoblos saja.” Ungkap arman mahasiswa BSA sembari senyum. (ab/rm).

TUMBUHKAN KREATIFITAS BERSASTRA LEWAT BEDAH BUKU

          Malang, (16/03). el-ma'rifah UPKM Ma'had Sunan Ampel Al-aly berbagi Karya sastra lewat Bedah Buku "TUHAN PUN BERDZIKIR" Karya Halimi Zuhdy, yang juga sekaligus sebagai pembedahnya.

 Pemateri: Halimi Zuhdy saat membedah buku karyanya "Tuhan Pun Berdzikir".

         "Karya sastra yang dihasilkan oleh sastrawan itu merupakan milik bersama". ucap makki hasan diawal pembukaanya sebagai pembanding.

          Meski kemaren malam hujan rintik-rintik, tak menyurutkan mahasantri untuk datang ke halaqoh lantai 2, pasalnya kegiatan ini bertajuk sastra puisi yang dikemas melalui antologi puisi dan melibatkan penampilan mahasantri diawal acara sebagai rentetan acara tersebut.

          Acara itu juga melibatkan sastrawan muda Makki Hasan dan Sugeng Ali mansyur, sebagai pembanding dan penghibur mahasantri lewat puisi-puisinya. "Sastrawan  UIN MALIKI Malang seperti ust halimi sangat luar biasa, dan disayangkan kalau orang seperti beliau tak berbagi ilmu dan pengalamanya sebagai pengarang antologi puisi, yang bisa memotifasi musyrif dan mahasantri untuk berkarya". ujar faiz sebagai ketua pelaksana bedah buku.

              "Disisi lain membangun kreatifitas, bedah buku ini juga memberikan peluang berkarya bagi para mahasantri yang suka berpuisi" tambahnya (ab/gr).
           

 

TIMBUN BBM, MASYARAKAT KECIL MIRIS JELANG KENAIKAN HARGA

Seperti dalam pemberitaan yang ada di stasiun televisi kemaren siang, (15/03).  aparat polisi dan TNI selalu memantau keadaan masalah BBM, pasalnya hal tersebut bertujuan untuk pengawasan terhadap aksi-aksi    penimbunan BBM bersubsidi disetiap daerah.

            Sebagian pihak yang terkait di daerah-daerah tertentu, aksi penimbunan BBM bersubsidi  dilakukan dengan cara mengisi kendaraan dengan BBM bersubsidi berulang kali dalam waktu yang singkat.

                Akibatnya dilapangan (SPBU), sering terjadi peningkatan permintaan BBM bersubsidi yang berada disejumlah tempat di tanah air, seperti halnya modus penimbunan yang terjadi  berulang kali di Batam dan Kalimantan bara, karena dikhawatirkan hal tersebut akan berlangsung terus menerus menjelang harga BBM naik, sehingga menimbulkan kesenjangan ekonomi, bahkan pengusaha angkotpun terancam bangkrut.

               “tidak boleh ada kelangkaan BBM bersubsidi di Indonesia ini, karena apabila ada penyalagunaan , kami akan mengambil tindakan tegas, tidak main-main”. Ujar menteri koordinator perekonomian Hatta Rajasa kemaren siang. 

                Sementara itu. Rabu malam , Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bertemu dengan partai koalisi di kediamanya bogor, mereka sepakat untuk mengedepankan rakyat, tapi dalam kenyataan masyarakat kecil miris, Bak tukang angkot yang penghasilanya pas-pasan.

               

KENAPA HARUS PENGADILAN HUKUM

      Lagi dan lagi,, Indonesia bangsa yang mendapat record , bentuk  wacana media, mulai dari pemberitaan  problematika  bangsa ini, sedikit sorotan hal yang mengandung nilai hukum, tak jarang kita temui hampir disemua stasiun televisi bangsa kita  juga turut memprihatinkan,,

     Model bentuk hukum sekarang ini banyak disalah gunakan sampai jenjang di bawah umur pun menjadi  getahnya, banyak anak-anak dibawah umur karena hal-hal yang remeh diproses melealui hukum, bahkan juga sangat miris dan mengiris hati, hal yang remeh pun menjadi bahan persidangan, dalam pemberitaanya, masalah AAL yang kehilangan sandl jepit pun, proses hukum Yng menjadi bentuk penyelesaiannya, sekarang ini hukum lagi krisis money kali ya,,, begitu juga orang sehingga briptu-briptu itu pun gengsi untuk menyelesaikanya dalam bentuk ranah kekeluargaan,,

    Tadi malam aku lihat pemberitaan pencurian pisang pun masuk ke ranah persidangan, knpa harus persidangan,,?!, saya kira masalah hukum di Indonesia  sekarang ini menjadi ajang penghasilan uang,,

   Wakil rakyat kurang merakyat,, sehingga jeritan pilu masyarakat menyeruak,, uahkkk..

Meriahkan Maulid Nabi lewat Dies Maulidiyah JDFI

BANJARI: Tim Banjari Mabna Ibnu Sina memukau peserta dengan olah vokal serta instrumen pengiring sholawat.

   Malang 22 pebruari, Ma’had sunan ampel al aly,,,Usai buat gebrakan lewat mading 3 dimensi, kemaren ma’had buat gebrakan lagi yang bertajuk maulid nabi Muhammad SAW, melalui ajang bergengsi antar mabna yang meliputi: lomba breaking news, qiro’ah, kaligrafi, da’i, dan banjari maulid diba’, yang digelar dihalaqoh ma’had sunan ampel al-ali, yang berlangsung 3 hari mulai tanggal 2,3,4 maret.

      Memang sengaja acara ini di desain sebagai ajang bergengsi antar mabna yang bertujuan menumbuhkan kreatifitas mahasantri  dan melestarikan adat peringatan maulid nabi  Muhammad SAW, agar mahasantri tetap ingat jasa sang revolusioner kita dalam da’wahnya yaitu hadirnya cahaya islam dalam benak masing-masing mahasantri…” ujar hasyim sebagai ketua pelaksana haflah ini”,,

    Begitu juga antusias mahasantri menambah system kekeluargaan ma’had sunan ampel al-ali dengan mendukung masing-masing mabnanya..